Skip to main content
Iklan

Asia

[CNAB-6198] Bulletin text font size

[CNAB-6198] Bulletin text font size

Captain Son Heung-min, his fingers bandaged, warms up ahead of South Korea's semifinal loss to Jordan at the Asian Cup (Photo: AFP/KARIM JAAFAR)

04 Oct 2024 12:34PM (Diperbarui: 04 Oct 2024 12:36PM)

SINGAPURA: Proses hukum menggegerkan selama lebih dari setahun yang menjerat mantan Menteri Transportasi Singapura S Iswaran akhirnya mencapai klimaks pada Kamis (3/10).

Apa yang terjadi: S Iswaran, dijatuhi hukuman 12 bulan penjara karena menerima gratifikasi senilai 403.300 dollar Singapura (Rp4,8 triliun) dari dua pengusaha, Ong Beng Seng dan Lum Kok Seng, yang dianggapnya sebagai teman, selama tujuh tahun dari 2015 hingga 2022.

Mengapa penting: Singapura dikenal dengan reputasinya sebagai salah satu negara paling bersih korupsi, berada di urutan ke-5 dengan tingkat korupsi paling rendah menurut ranking Transparansi Internasional pada tahun 2023.

Iswaran menjadi menteri ketiga yang sedang menjabat dalam sejarah Singapura yang diinvestigasi terkait kasus korupsi.

Dua sosok sebelumnya adalah mantan Pelaksana Tugas Menteri Kebudayaan Wee Ton Boon pada tahun 1975 dan Menteri Pembangunan Nasional Teh Cheang Wan pada tahun 1986.

Ton Boon dijatuhi 18 bulan penjara sedangkan Cheang Wan memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri sebelum divonis pengadilan.

Pasal yang dituntut: Iswaran didakwa dengan pasal 165 menerima gratifikasi sebagai pejabat negara dan 1 pasal mencoba menghalangi proses pengadilan.

Gratifikasi yang diterima: Iswaran menerima lebih dari 30 gratifikasi berbentuk hadiah, namun yang dimasukan ke dalam tuntutan adalah sebagai berikut

  • Penerbangan jet pribadi pulang balik dari Singapura ke Doha dan penginapan 1 malam di Hotel Four Seasons Doha senilai 20.850 dollar Singapura (Rp248 juta)
  • 10 tiket green room Balapan F1 GP Singapura 2017 senilai 42.265 dollar Singapura (Rp502 juta)
  • 14 botol wiski dan anggur bernilai 3.256 dollar Singapura (Rp39 juta)
  • Satu sepeda Brompton T Line senilai 7.908 dollar Singapura (Rp94 juta)

Kronologi terbongkarnya skandal:

  • Kasus ini terkuak pertama sekali pada Mei 2023 ketika Komisi Pemberantasan Korupsi Singapura (CPIB) menemukan manifes penerbangan jet pribadi senilai 10.410 dollar Singapura dari Singapura ke Doha pada 10 Desember 2022, yang diterima Iswaran dari Ong.
  • Iswaran tidak melaporkan perjalanan tersebut kepada pemerintah dan malahan mengambil cuti pribadi untuk terbang menghadiri undangan Ong yang dikenal sebagai taipan properti ternama.
  • Setelah mengetahui bahwa CPIB telah menyita manifes penerbangannya, Ong memberi tahu Iswaran, yang kemudian meminta agar penyelenggara F1 GP Singapura menagih biaya perjalanan kepadanya. Menteri berusia 62 tahun itu akhirnya membayar kembali 5.700 dollar Singapura.
  • Iswaran dinonaktifkan dari posisinya sebagai menteri pada Juli 2023 dan kemudian mengundurkan diri setelah resmi didakwa pada Januari 2024.​​​​​​

Potensi konflik kepentingan:

  • Iswaran memegang posisi pemerintahan yang rawan konflik kepentingan terkait dengan dua pengusaha itu. Perusahaan Lum, Lum Chang Building Contractors, mendapatkan kontrak senilai 325 juta dollar Singapura dengan Otoritas Transportasi Singapura (LTA) pada tahun 2016 terkait stasiun MRT Tanah Merah dan viaduknya. Iswaran menjadi Menteri Transportasi pada Mei 2021.
  • Ong yang menguasai hak kepemilikan F1 GP Singapura terlibat dalam dua perjanjian antara Singapore Grand Prix dan Lembaga Pariwisata Singapura (STB) ketika Iswaran menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah F1.
  • Jaksa mengungkapkan bahwa Iswaran tidak mengintervensi keputusan terkait kontrak Lum dan tidak menemukan bukti bahwa kontrak F1 merugikan pemerintah Singapura.

Dapatkan informasi menarik lainnya dengan bergabung di WhatsApp Channel CNA.id dengan klik tautan ini

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan