Skip to main content
Iklan

Lifestyle

4 tanda sepatu lari sudah harus diganti dan bagaimana menjaganya tetap awet

Kapan sepatu lari Anda harus segera diganti? Apakah ada cara agar sepatu lari bisa tetap awet?

4 tanda sepatu lari sudah harus diganti dan bagaimana menjaganya tetap awet
Kapan Anda harus membeli sepatu lari yang baru? (Foto: Asics)

SINGAPURA: Seperti halnya stamina pelari, sepatu lari juga tidak bisa bertahan selamanya. Lalu, kapan sebaiknya Anda mempertimbangkan membeli sepatu baru untuk mengganti yang lama? Anda mungkin tidak akan bisa tahu bahwa sepatu kesayangan sudah mencapai batas umurnya dengan melihat tampilannya saja. 

Setiap kali dipakai berlari, bentuk sepatu Anda perlahan akan berubah, mengalami aus di setiap ayunan langkah. Sepatu yang sudah usang dapat memengaruhi postur dan cara Anda berlari, berpotensi menyebabkan cedera.

TANDA-TANDA ANDA HARUS MENGGANTI SEPATU

Meski tidak tertera tanggal kedaluwarsa pada sepatu lari, tapi ada tanda-tanda yang cukup jelas agar Anda tahu kapan waktunya mengunjungi toko sepatu terdekat untuk membeli sepatu baru.

Pelari yang berlari dengan sepatu ON. (Foto: ON)

1. Sakit dan nyeri yang baru terasa

Tanda-tanda terbesar adalah ketika Anda mengalami sakit yang tidak diketahui penyebabnya selama atau setelah berlari, seperti nyeri sendi, cedera tulang kering atau kelelahan otot. Bisa jadi penyebab nyeri dan sakit ini adalah bantalan pada bagian dalam sepatu yang sudah mulai terkikis.

2. Lecet dan luka gesekan

Kaki lecet dan adanya luka terbakar akibat gesekan adalah pertanda sepatu lari Anda sudah tidak layak pakai lagi. Luka seperti itu biasanya menunjukkan bahwa sepatu lari sudah mulai termakan usia.

3. Bantalan sepatu sudah rusak

Perhatikan bagian tengah sepatu lari. Pada sepatu lari yang baru, biasanya sol bagian tengah dapat memantul sebagai peredam kejut. Untuk tahu cara kerja sol tersebut, tekan saja bagian sisinya dengan jempol. Sol yang bagus akan terasa seperti spons. Jika sepatu Anda mulai keras, bisa jadi bagian bantalannya telah mengeras. Kondisi ini akhirnya mengganggu daya topang sepatu ketika dipakai berlari.

4. Sol sudah menipis

Walau sol sepatu biasanya lebih tahan lama ketimbang bantalan di dalamnya, tapi jika Anda melihat solnya sudah menipis, maka itulah waktunya untuk mengganti dengan sepatu yang baru. Keausan sol yang tidak sama antara sepatu kiri dan kanan menunjukkan bahwa bentuk sepatu tidak sesuai dengan cara Anda berlari. Untuk membantu menentukan mana sepatu yang cocok untuk Anda, cobalah melakukan analisa cara berlari atau gait analysis ketika hendak membeli yang baru.

CARA MENJAGA SEPATU LARI AGAR TETAP AWET

Sudah menghabiskan uang banyak untuk membeli sepatu lari dan ingin menjaganya tetap awet? Simak lima langkah ini untuk membuat sepatumu bisa dipakai berlari lebih jauh.

Seorang pelari dengan sepatu Asics Gel Kayano. (Foto: Asics)

1. Pakai sepatu lari hanya untuk berlari

Ganti sepatu larimu jika keluar hanya untuk ke Starbucks. Mengapa harus menyia-nyiakan umur sepatumu hanya untuk beli kopi?

2. Pakai kaos kaki yang tepat

Memakai kaos kaki yang tidak tepat bisa merusak material bagian dalam dari sepatu. Gesekan dari kaos kaki berpotongan rendah bisa membuat bagian dalam sepatu terkikis lebih cepat.

3. Ikat tali sepatu dengan benar

Sering melepas-pasang sepatu lari bisa membuat sepatu menjadi melar dan bagian tumitnya aus. Selain itu, pola mengikat tali yang salah juga bisa merusak sepatu. Jadi, pastikan untuk mempelajari cara mengikat tali sepatu yang sesuai dengan bentuk kakimu.

4. Pakai sepatu lari bergantian

Sediakan sepatu lari yang baru untuk dipakai bergantian dengan sepatu yang lama. Sepatu yang baru akan jadi patokan bagaimana seharusnya tingkat keempukan sepatu lari. Merasakan sensasi sepatu baru akan membuat Anda bisa menentukan kapan sepatu lama bisa dipensiunkan.

5. Jaga agar sepatu tetap bersih

Bersihkan sepatu dari kerikil-kerikil dan seka dengan lap, lalu keringkan sebelum dipakai lagi. Kotoran bisa mempersingkat umur sepatumu.

Baca artikel ini dalam Bahasa Inggris.

Baca juga artikel Bahasa Indonesia ini soal bahaya yang mengintai dari zat kimia pada panci antilengket.

Ikuti CNA di Facebook dan Twitter untuk lebih banyak artikel.

Source: CNA/da(ih)

Juga layak dibaca

Iklan
Iklan