Penerjemah bahasa isyarat bantu penyandang tunarungu menikmati konser Coldplay

- Juru bahasa isyarat di konser Coldplay di Singapura menarik perhatian karena membuat musik dapat diakses oleh komunitas tunarungu
- Daniel Yong (24 tahun) dan Shawn Fang (29 tahun) merupakan bagian dari tim penerjemah bahasa isyarat yang menyampaikan emosi dan makna lirik melalui interpretasi visual
- Penonton tunarungu mengenakan rompi khusus yang memungkinkan mereka merasakan ketukan musik
- Sebelum konser, para penerjemah melakukan penelitian intensif agar dapat menyampaikan makna lirik lagu-lagu Coldplay seakurat mungkin
- Penerjemah bahasa isyarat berharap akan lebih banyak konser dan pertunjukan hiburan yang memberikan akses lebih besar untuk dinikmati oleh penyandang tunarungu
SINGAPURA: Konser Coldplay selama enam hari di Singapura telah berakhir pada Rabu, 31 Januari 2024. Namun, konser tersebut masih saja memantik perbicangan netizen di media sosial, dari mulai kendala teknis seperti kerusakan piano hingga lamaran pernikahan di salah satu konser yang menjadi viral.
Di balik keriuhan tersebut, ada satu hal yang masih menjadi perbincangan: hadirnya penerjemah bahasa isyarat.
Berdiri di tengah lautan sinar dari gelang konser para penonton, para penerjemah bahasa isyarat ini bergerak dengan energik dan ekspresif untuk menerjemahkan seluruh lirik lagu band rock asal Inggris yang digelar di National Stadium itu.
Daniel Yong (24 tahun) dan Shawn Fang (29 tahun) merupakan bagian dari tim penerjemah bahasa isyarat yang terdiri dari tiga orang, bertugas setiap malam selama konser berlangsung dan tidak pernah absen menerjemahkan lirik lagu-lagu yang dibawakan Chris Martin dan kawan-kawan.
Penerjemah bahasa isyarat ketiga, Azzam Akbar (29 tahun) yang bekerja untuk sebuah organisasi nirlaba, menolak untuk diwawancarai.
Ketiganya merupakan penerjemah bahasa isyarat Singapura lepas waktu yang dipekerjakan oleh penyelenggara konser Live Nation, sebelum kedatangan band ini untuk tur dunia Music of the Spheres.
Untuk memastikan bahwa mereka secara akurat menangkap makna di balik setiap lagu yang akan dibawakan, trio ini melakukan penelitian secara mendalam dan menemukan cara mereka sendiri untuk menginterpretasikan lirik lagu menjadi bahasa visual dengan jelas.
Yong dan Fang mengatakan bahwa berbeda dengan pandangan orang pada umumnya, penyandang tunarungu menikmati musik dengan cara yang berbeda, seperti merasakan getaran nada bass dan membaca lirik yang telah disinkronkan dengan waktu pengucapan sang vokalis.
Komunitas tunarungu yang menjadi penonton dapat merasakan pengalaman di konser Coldplay dengan mengenakan rompi Subpac yang disediakan oleh Coldplay di lokasi acara. Dengan rompi itu, mereka dapat merasakan irama musik.
Penyediaan penerjemah bahasa isyarat lokal dan rompi yang dapat menyampaikan getaran bass ini disediakan oleh Coldplay menyusul komitmen mereka menghadirkan pertunjukan mereka inklusif dan mudah diakses semua kalangan.
CARA BERBEDA MENIKMATI MUSIK
Selama enam malam konser Coldplay, Yong, Fang, dan Azzam secara bergantian bertugas menjadi penerjemah bahasa isyarat untuk para penonton tunarungu.
Setiap kali bertugas, mereka harus berpasangan, sehingga satu orang dapat menerjemahkan lirik ke dalam bahasa isyarat, sementara yang lain menggunakan gerakan dramatis sebagai interpretasi visual dari instrumen musik yang dimainkan.
Yong, seorang pekerja lepas yang telah menginterpretasikan bahasa isyarat selama lima tahun, mengatakan:
"Kami juga akan menunjukkan ritme, volume dan nada untuk menyampaikan getarannya," ujar Yong yang sudah menjalani profesi ini secara lepas waktu selama lima tahun.
"Baik itu perasaan misterius atau irama yang kuat seperti orang-orang yang berbaris di jalan, kami ingin penonton memahami apa yang kami rasakan," ujarnya.
Meskipun rompi Subpac terhubung ke sistem suara dan bergetar sesuai dengan musik, "penonton bisa jadi tidak mengerti apa yang sedang terjadi atau apa artinya" ketika mereka merasakan ritme tertentu, ujar Yong.
"Jadi, kami bekerja berpasangan sehingga penerjemah lain dapat memberikan konteks dari instrumen yang sedang dimainkan. Ini akan menghasilkan bahasa isyarat yang lebih visual sehingga penyandang tuli dapat menikmati (konser dengan lebih baik)."
Oleh karena itu, diperlukan penelitan mendalam agar makna metaforis dari lirik lagu-lagu Coldplay dapat tersampaikan secara efektif.
Yong mencontohkan lirik "I will try to fix you", dari lagu Fix You, yang melambangkan upaya vokalis Coldplay Chris Martin untuk menghibur istrinya saat itu, aktris Hollywood Gwyneth Paltrow, yang tengah bersedih setelah ayahnya meninggal.
Yong mengatakan bahwa jika tanpa penelitian, dia mungkin akan menerjemahkan kata "fix" dengan arti literalnya, yakni memperbaiki.
"Akhirnya kami sepakat mengartikan kata 'fix' dengan serangkaian gerakan yang berarti, 'Aku akan mendukung kamu dengan sepenuh hatiku, dan aku akan menyatukan kembali hatimu yang retak'," tambahnya.
KONSER RAMAH PENYANDANG TUNARUNGU
Sementara itu, Fang yang berprofesi sebagai guru dan telah bekerja sebagai penerjemah bahasa isyarat selama enam tahun, menyatakan bahwa momen yang paling berkesan baginya adalah saat menginterpretasikan lagu Yellow.
Ketika itu, ia berusaha sebaik mungkin untuk menangkap seluruh adegan kerumunan orang yang menyanyikan liriknya bersama-bersama.
"Koneksi yang terjalin saat itu benar-benar melampaui apa yang biasanya dipikirkan orang tentang musik, dan ini menunjukkan bahwa kita dapat terhubung dengan musik dengan banyak cara."
Sepengetahuannya, ini merupakan konser skala besar pertama di Singapura yang memberikan aksesibilitas yang lebih luas bagi komunitas tunarungu.
"(Coldplay) telah menjadi pelopor untuk Singapura. Kamu mungkin pernah melihat penerjemah bahasa isyarat pada konser Rihanna di Super Bowl. Aku ingin Singapura bisa melakukan hal yang sama untuk semua acara-acara besar dan program TV."
Terkait hal ini, menurut Fang yang harus dipersiapkan adalah "melibatkan tim penerjemah bahasa isyarat sejak awal agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan bahwa konser tersebut merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi para penonton tunarungu," tambahnya.